TEMPO.CO, Jakarta - Satu miliar tahun dari sekarang, oksigen di atmosfer Bumi akan menipis, membuat planet ini tak akan bisa dihuni lagi bagi kehidupan aerobik yang kompleks. Periode itu akan kembali ke awal sejarah Bumi di mana kadar oksigen jauh lebih rendah daripada saat ini.
Hari ini, oksigen menyusun sekitar 21 persen kandungan atmosfer Bumi. Sifat alaminya yang kaya oksigen membuat Bumi ideal untuk organisme kompleks dan besar, seperti manusia, yang membutuhkan unsur gas itu untuk bertahan hidup.
Kazumi Ozaki dari Toho University di Funabashi, Jepang, dan Chris Reinhard dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, AS, membuat pemodelan sistem geologis, biologis, dan iklim Bumi untuk memprediksi bagaimana kondisi atmosferik di Bumi akan berubah. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Nature 1 Maret 2021.
Mereka mengatakan atmosfer Bumi akan menjaga konsentrasi tinggi oksigen untuk semiliar tahun ke depan, sebelum secara dramatis kembali ke konsentrasi rendah yang ada sebelum apa yang dikenal sebagai Great Oxidation Event sekitar 2,4 miliar tahun lalu. "Kami menemukan atmosfer Bumi yang teroksidasi bukankah fitur yang permanen," kata Ozaki.
Satu faktor utama dari pergeseran ini adalah, seiring usianya yang menua, matahari akan menjadi semakin panas dan melepas energi lebih besar. Para peneliti mengkalkulasi kalau ini akan membimbing kepada pengurangan jumlah karbon dioksida di atmosfer karena gas ini menyerap panas kemudian terurai.
Ozaki dan Reinhard memperkirakzn bahwa dalam semiliar tahun ke depan, kadar karbon dioksida di atmosfer akan menjadi begitu rendah sehingga organisme fotosintesis--termasuk tumbuhan--tidak akan mampu bertahan dan memproduksi oksigen.
Kepunahan massal dari organisme fotosintetik ini pada gilirannya akan menjadi penyebab utama dari pengurangan oksigen. "Pengurangan oksigen akan sangat, sangat ekstrem--kita bicara sekitar sejuta kali lebih rendah daripada kadarnya saat ini," kata Reinhard.
Baca juga:
Planet Ini Ditemukan Tanpa Bintang, Sendirian Tak Tentu Arah
Para peneliti juga memperkirakan akan ada, secara bersamaan, peningkatan kadar metana sampai setinggi 10 ribu kali jumlahnya di atmosfer saat ini. Begitu perubahan mulai terjadi dalam atmosfer Bumi, mereka akan berkembang cepat: Kalkulasi tim peneliti menduga atmosfer akan bisa kehilangan oksigen hanya dalam 10 ribu tahun kemudian.